Senin, 28 April 2014

Peepoople, the sustainability design for sanitation

Pada saat ini, 40% dari populasi dunia tidak memiliki akses terhadap sanitasi (jamban) bahkan yang paling sederhana. Artinya bahwa 40 dari setiap 100 orang di dunia tidak memiliki toilet sendiri. Akibatnya, penduduk perkotaan kumuh membuang human waste nya di sungai atau kali. Padahal mereka juga menggunakan air sungai dan kali itu untuk minum, mencuci, dll. Satu anak meninggal setiap 15 detik karena kurangnya sistem sanitasi.







Peepoople adalah kantong plastik biodegradable dengan lapisan dalam yang terbuat dari urea. Kantong plastik ini dibuat untuk sekali penggunaan untuk buang air besar dan atau buang air kecil, dan kemudian itu diikat di bagian atas dan dibuang atau ditanam di dalam tanah. Urea merupakan bahan utama dalam pupuk sintetis modern, dan mempercepat penguraian pada tinja atau urin menjadi amonia dan karbonat. Dalam 2 - 4 minggu kantong plastik dapat terurai dan tidak lagi menjadi ancaman kesehatan karena mencegah kotoran mengkontaminasi daerah serta ekosistem sekitarnya. Peepoo berubah menjadi pupuk berharga yang dapat meningkatkan mata pencaharian petani dan meningkatkan ketahanan pangan.





Kantong plastik Peepoople sejauh ini telah digunakan di Kibera, salah satu daerah kumuh terbesar di dunia, yang terletak di luar Nairobi, dan di Haiti setelah gempa 2010 ketika infrastruktur sanitasi terputus. Misi dari Peepoople adalah semua orang harus memiliki akses ke sanitasi yang layak dan higienis. Saat ini Peepoople sudah merambah ke beberapa negara di dunia. Di Afrika terdapat di Kenya dan Afrika Selatan, di Asia dan Oceania terdapat di Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan New Zealand, dan di Amerika terdapat di Haiti.

"With Peepoo, Peepoople has taken an affordable, innovative, sustainable and easily scalable approach to providing safe sanitation."

http://www.peepoople.com/peepoo/start-thinking-peepoo/


Nunki Lasmaria - 1401110133
Fashion Forecasting
Sustainability

Tidak ada komentar:

Posting Komentar