Selasa, 15 April 2014

analisa film her

Analisa Film HER

Teknologi :

Film ”Her” arahan Spike Jonze membuka imajinasi bagaimana jika komputer di masa depan memiliki semua sifat manusia, seperti akal, perasaan, ambisi, hingga intuisi. Theodore Twombly adalah pria berhati sensitif yang akan bercerai dengan istrinya. 

Suatu hari, ia membeli sistem operasi OS1 buatan Element Software yang baru saja dirilis. ”Bukan sistem operasi biasa. Tapi sebuah kesadaran,” begitulah tagline OS1. Sepulang kerja sebagai penulis surat di HandwrittenLetters.com, Theodore lantas menginstal OS tersebut di komputernya. Setelah itu, OS tersebut memperkenalkan diri sebagai Samantha. Sekilas Samantha tidak berbeda dengan ”asisten suara” seperti Siri. Tapi, ternyata Samantha bukan sekadar softwarekecerdasaan buatan. 

Sistem operasi tersebut bisa berbicara dan berdialog dengan luwes. Bahkan, Samantha diprogram untuk bisa memiliki emosi, perasaan, pikiran, bahkan intuisi. Samantha bisa belajar dari interaksinya dengan si pemilik OS (dalam hal ini Theodore). Samantha membacakan dan menyortiremailTheodore hingga menggubah lagu. Dampaknya, Theodore yang mulanya hanya iseng membeli OS1, terkesan dengan kepribadian Samantha yang hangat, humoris, dan ramah. Mereka mengobrol panjang lebar soal kehidupan hingga pekerjaan. Walau hanya bisa saling berkomunikasi melalui earpiecelewat smartphone,Samantha membuat Theodore kembali bersemangat. 

Cultural :
      Lebih modern,dalam hal tersebut sudah mencerminkan gaya hidup 50-60 tahun yang akan datang.Dimana teknologi sudah berkembang pesat sehingga manusia dimudahkan untuk melakukan hal-hal kecil seperti membuat surat,mengirim e-mail, dan menyusun jadwal kesehariannya hanya oleh sistem komputer.Dalam film ini berbanding terbalik dengan hal fashionnya karena menggunakan style 60an-70 (retro)


Behavior :
banyak tentang dinamika hubungan personal antar satu orang dengan orang lain. Sudah cukupkah kita terhubung melalui kecocokan pikiran dan karakteristik semata, Bagaimana jika ternyata pembentukan satu koneksi yang berdasaran kenyamanan adalah pelarian semata, Atau bagaimana jika hubungan yang kita rasa dan kira sebagai suatu kebenaran hanyalah satu bagian dari kenyataan yang jauh lebih kompleks, Di balik humor, keabsurdan dan ceritanya yang menyentuh dan hangat, HER menyimpan banyak pertanyaan fundamental tentang kerumitan hubungan antar manusia, terutama dalam semangat zaman yang kita sekarang sedang alami.

Plausible :
Stephen Wolfram, pencipta teknologi kecerdasan buatan Wolfram Alpha yang salah satunya digunakan oleh Siri di iPhone mengatakan, apa yang terjadi di film tersebut bukanlah imajinasi. Namun sangat mungkin terjadi. Bahkan, bisa terjadi lebih cepat dari yang dibayangkan. ”Yang paling menantang bukan mekanik untuk membuat Artificial Inteligent (AI) itu bekerja. Tapi, bagaimana membuat sebuah produk yang berarti,” katanya. Menurut Wolfram, di masa depan AI mungkin tidak akan seperti Samantha yang bertindak sebagai asisten, teman, kekasih, hingga pencipta lagu sekaligus. 

Implausible :

      Hal yang tidak mungkin terjadi dalam film ini kedalam kehidupan nyata di masa depan adalah sebuah interaksi yang intim dengan sebuah oprating system atau sistem komputer karena hal itu buatan manusia


      Karyna Chyntia Agustine

1405100004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar