Rabu, 30 April 2014

SLOW FASHION ( Elly Farida.S - 1405110029 - Fashion Forecasting)

Jessica Robertson with her label " Slow Palette"







Jessica Robertson is a slow living and sustainability advocate. Dia membuat fashion dan tekstil dengan labelnya yang bernama Slow Pallete. Label ini didirikan oleh dia sendiri dan co-producer of The Source -- Seasonal Artisan Preserves dengan Laura Frangelli di mana mereka mengadakan acara tahunan yang disebut Passata Day . Melalui acara ini Jessica ini mampu mempromosikan practice of slow  , dan menyediakan pangan yang berkelanjutan , fashion dan alternatif yang menyenangkan . Dia adalah anggota inti dari  Youth Food Movement  salah satu pendiri Slow Design Hub A Bit Slow dan saat ini bekerja pada sebuah proyek yang muncul dari Pusat program beasiswa Kepemimpinan Keberlanjutan disebut menghidupkan kembali , mempromosikan keterampilan -sharing antar generasi dan budaya .

SLOW FASHION adalah alternatif yang berkelanjutan dan etika yang fundamental yang merekonstruksi sistem cepat - busana kontemporer . Prinsip Slow fashion memandu label berbasis tekstil Jessica Robertson ,   yaitu Slow Palette. Di mana Jessica  membuat potongan-potongan yang mengubah konsumsi dan kebiasaan pembuangan yang berlebihan .  Dia memiliki prinsip bahwa "Our planet and workforce are already stretched at the seams; to go faster is not the option”.

Slow and Steady
Dengan cara yang sama bahwa gerakan Slow Food adalah penangkal makanan cepat saji , Slow Fashion adalah alternatif untuk mode cepat .
Fast Fashion melibatkan kecepatan tinggi dan volume produksi yang tinggi , konsumsi , dan pembuangan . Ini adalah sistem dimana konsumen sengaja terasing dan terselubung dari proses produksi riil , terutama dampak etis dan lingkungan yang negatif . Ini memupuk konsumen pasif yang dengan senang hati mengkonsumsi pada tingkat yang mengkhawatirkan , yang sebagian besar kepala langsung ke TPA . Jessica melihat proses linear ini sebagai sia-sia dan membosankan sebagai seorang desainer .

Locavore FASHION
Slow Fashion - fashion adalah lingkungan dan tanggung jawab sosial karena menggunakan bahan-bahan lokal , pemasok , dan produsen sementara menghormati keterampilan tradisional dan pengetahuan . Jessica memproduksi tekstil menggunakan bahan regional yang tepat seperti wol dan bulu angora dari pemasok lokal yang melewati pada pengetahuan tentang bahan baku .
Saat ini Jessica bekerja dengan penghasil wol yang diproses di Australia dari Fletcher di daerah pedesaan New South Wales. Semua wol di Australia kini di proses secara offshore. Dan ini merupakan transformasi besar untuk sebuah negara yang sedang meningkatkan penghasilan wol mereka. Jadi Jessica merasa terhormat tentang penggunaan wol ini dan , akibatnya , desain dan membuat potongan-potongan yang akan diperhatikan dan dihargai oleh pemakainya bukan menjadi sampah usang dalam beberapa minggu .Semua desain Jessica adalah buatan tangan dengan bahan limbah yang minimal , baik sendiri atau penjahit lokal . Dengan cara ini , Jessica  sudah bisa membuat pakaian dengan penggunaan energi rendah, sehingga jejak karbon berkurang secara signifikan .

Being Transparent
Dengan menjadi bagian dari semua proses ( bahan sourcing , desain , dan produksi ) , Jessica secara terbuka mentransfer informasi ini kepada konsumen , mengungkapkan apa industri fast fashion sengaja menyembunyikan . Dalam Sustainable Mode & Tekstil : Desain Journeys , penulis Kate Fletcher menulis bahwa nilai industri tekstil dan garmen lebih buruk dari yang lain pada penilaian risiko polusi Badan Lingkungan Inggris .
Peningkatan kesadaran konsumen hanya dapat menimbulkan nilai yang lebih besar dalam setiap produk .
Selanjutnya , Jessica menambahkan , " hal ini terkait dengan litani pelanggaran tenaga kerja termasuk upah kemiskinan, jam kerja yang berlebihan , lembur paksa, kurangnya keamanan kerja , dan pengingkaran hak-hak serikat . "
Peningkatan kesadaran konsumen hanya dapat menimbulkan nilai yang lebih besar dalam setiap produk dan cara kita berhubungan dengan itu . Dengan pemikiran ini , Jessica telah mengadakan lokakarya tekstil untuk memperluas pengetahuan publik tentang prosesnya dalam pembuatan karya ini dan memulai membuat diskusi publik . Selain itu , informasi yang luas tersedia pada setiap bagian Slow Palette dapat langsung menjangkau langsung ke saya Jessica. Harapan Jessica adalah konsumen akan memiliki koneksi yang lebih besar dan rasa nilai berdasarkan pengetahuan ini .

Getting CO - Designy
Hubungan antara desainer , pakaian , dan pemakainya mengakui bagaimana partisipasi memungkinkan perilaku konsumsi yang bertanggung jawab dan penaikan . Dengan menghubungkan produk dan produsen mereka dengan pengguna akhir , konsumen menjadi bagian dari rantai produksi dan , dengan perluasan, co - produser .
Dengan membuat pengguna akhir bagian dari rantai produksi , konsumen menjadi co - produser .Praktek yang berpusat pada pengguna ini mempertinggi hubungan dan umur panjang emosional antara pemakai dan garmen . Saya membuat sebuah Palette garmen Lambat baru-baru ini , misalnya , dengan komponen modular yang pemakainya dapat merumuskan sesuai dengan estetika pribadinya . Menggunakan pers kancing , potongan dapat diatur untuk membuat berbagai pakaian seperti selendang , atasan , rok , dan celana . Ini memberdayakan pemakainya dan mengubah posisi mereka yang biasanya sebagai konsumen yang pasif.



Selasa, 29 April 2014

Sustainable Wall Painting

Anggilia Putri Ningsih
Desain Interior (1403110074)
Fashion Forecasting
Ibu Gamia Dewanggamanik




Kidproof Technology Wall Paint
(Creative With Sustainable Wall)




 





Saat ini mungkin masih banyak pengguna cat yang tidak tahu atau lalai memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dalam menggunakan cat. Berawal dari kepedulian tentang hal ini, maka muncullah informasi terkait dengan penggunaan cat dari aspek kesehatan, keselamatan, dan lingkungan hidup, baik pada saat persiapan pengecatan, sedang melakukan pengecatan maupun setelah pengecatan.










Masa anak-anak merupakan masa dengan pentingnya eksplorasi bagi perkembangan kognisi anak. Anak harus dibiarkan bereksplorasi dengan menggunakan seluruh panca inderanya. Salah satu media yang pasti akan dijamah anak adalah tembok. Hal ini tentu saja natural, dengan batasan anak sampai maksimal 7 tahun.

Naluri anak yang lainnya adalah menaklukkan media yang lebih luas. Dan sebisa mungkin mulai saat ini kita tetap harus mengarahkan anak dengan caring and loving. Lagipula sudah banyak yang sadar akan rumah yang bersih dan cantik tanpa membatasi kebebasan berekspresi dan bereksplorasi di dalam rumah sendiri. Anak yang masa kecilnya dibatasi, akan menjadi manusia dewasa yang serba tervatas juga, baik kemampuan maupun ekspresinya.






Seiring maraknya keluhan terhadap cat tembok rumah yang sering sekali harus kembali di lapis dengan cat baru, mncullah teknologi baru dalam dunia interior maupun eksterior. Kidproof  Technology Wall Paint merupakan lapisan cat yang mengandung penahan noda dan cairan agar tidak menempel ke lapisan cat, sehingga akan dibersihkan dengan lap biasa. Tembok rumah yang sudah terlanjur penuh coretan akibat eksplorasi dari si anak bisa langsung dibersihkan. 






Teknologi cat tembok ini merupakan sebuah solusi untuk para orang tua yang menginginkan rumah tetap cantik dan bersih, namun anak tetap memiliki kebebasan bereksplorasi dengan tembok. Inovasi yang memberkan jalan keluar yang baik pada keluarga dengan anak balita. Dengan fitur anti noda dan mudah di cuci, daya sebar dan daya tutup pada cat tembok kidproof technology ini sangat baik serta ramah lingkungan. Dan Tentu saja tidak akan lagi ada keluhan untuk bolak balik mengecat tembok yang sudah kotor dengan lapisan cat yang baru yang pasti akan mengakibatkan makin banyaknya penggunaan bahan kimia pada tembok di dalam rumah. Tanpa membatasi anak dalam bereksplorasi di dalam rumah, maka akan tumbuhlah generasi generasi kreatif untuk masa depan.


Sumber :http://teddy-widhi.blogspot.com/2011/10/jenis-cat-tembok-dan-ragam-jenis-brand.htmlhttp://www.dulux.co.id/hse.html

Tyvek

oleh: Hutri Devina Shany


Tyvek / taɪvɛk / adalah merek flashspun high-density polyethylene serat, bahan sintetis; nama adalah merek dagang terdaftar dari DuPont. Bahan ini sangat kuat; sulit untuk merobek tapi dapat dengan mudah dipotong dengan gunting atau pisau. Uap air dapat melewati Tyvek, tapi air tidak likuid, pinjaman materi itu sendiri untuk berbagai aplikasi.

Aplikasi Bahan Tyvek yang dijadikan sebagai produk Fashion 


Tyvek adalah produk nonwoven yang terdiri dari serat olefin spunbond. Ini pertama kali ditemukan pada tahun 1955 oleh peneliti DuPont Jim Putih yang melihat polyethylene bulu keluar dari pipa di laboratorium eksperimental DuPont. [1] [sumber tidak bisa diandalkan?] Ini adalah merek dagang pada tahun 1965 dan pertama kali diperkenalkan untuk tujuan komersial pada bulan April 1967. [2] 

Menurut situs DuPont, serat adalah 0,5-10 m (dibandingkan dengan 75 pM untuk rambut manusia). Serat nondirectional (plexifilaments) pertama kali berputar dan kemudian terikat bersama oleh panas dan tekanan, tanpa pengikat. [3] 

Bahan Tyvek digunakan oleh beberapa Produk Jasa Pengiriman Barang untuk memperkuat packaging  mereka.

Karena pada dasarnya adalah sebuah bentuk plastik, beberapa perekat tidak akan ikatan baik dengan Tyvek. Namun, DuPont menyarankan pati, dekstrin, kasein, dan perekat hewani atas sebagian perekat sintetis berbasis, menekankan efektivitas lem berbasis air dan cepat kering sebagai yang terbaik untuk ikatan Tyvek baik untuk dirinya sendiri dan untuk berbagai substrat. DuPont juga mengklaim bahwa perekat berikut ini sangat efektif: 

Bahan Tyvek dipakai untuk melapisi dinding-dinding pada bagian rumah, (industri)



Sustainable Produk - EcoArk Fashion Pavillion

Bagaimana jika sebuah bangunan gedung dibangun dari tumpukan botol plastik? Mungkin kedengarannya mustahil, namun kenyataannya, sebuah gedung di Taipei, Taiwan, dibangun dari botol plastik yang disusun rapi hingga membentuk sebuah bangunan yang unik. Grup Far Eastern, perusahaan asal Taiwan, membangun sebuah gedung pameran tiga lantai yang tersusun dari 1,5 juta botol plastik sebagai pengganti batu bata. Gedung ini diberi nama FE EcoARK Fashion Pavillion.




Botol yang digunakan untuk membangun gedung diambil dari aliran limbah wadah plastik daur ulang di Taiwan. Botol-botol ini kemudian diberikan sedikit silikon di bagian celah antar botol agar saling terpaut sehingga menjadi kuat, stabil dan dapat menahan badai ataupun gempa bumi.
Botol-botol ini adalah inovasi baru yang disebut dengan Polli-Bricks.
EcoARK dipertontonkan pada event The Taipei International Flora Exposition. Di bagian dalam EcoARK terdiri dari amphitheatre, ruang museum dan sebuah layar berisi air sebagai pendingin ruangan. Air ini juga dikumpulkan saat musim hujan datang, sehingga keseluruhan bahan untuk membangun gedung ini dapat dikatakan berasal dari ‘sampah’.
Di Taiwan sendiri, sebanyak 2,4 juta botol plastik dibuang tiap tahunnya. Sebagian di daur ulang dan digunakan kembali, sedangkan sisanya terbuang begitu saja dan menjadi limbah berbahaya bagi lingkungan.Oleh karena itulah gedung ini dibangun untuk mendorong minat warga lain agar ikut melakukan daur ulang.





Keunikan bangunan EcoArk, yaitu
- Botol plastik yang dipakai tembus pandang, sehingga cahaya matahari dapat menembus masuk dan menyinari interior dalam gedung
- Pemakaian botol plastik pada bangunan EcoARK menjadikannya ringan, interiornya lapang, desainnya simpel namun tetap terasa modern. 
- dari semua kelebihannya, yang paling menonjol adalah, panel-panel botol plastik ini bisa dipindah-pindah alias movable. Jadi gedung EcoARK ini dapat dilepas-lepas dan dipasang kembali di lokasi berbeda.



Selain di Taiwan, banyak ahli bangunan telah memanfaatkan botol daur ulang untuk membuat Igloo (rumah tinggal khas Kutub Utara) dan rumah kaca. Botol-botol daur ulang memang banyak diproses menjadi barang baru yang bernilai jual.
Mengingat volume pemakaian botol plastik di Indonesia yang tergolong cukup besar, ada baiknya jika hal yang dibuat di Taiwan dan negara lainnya ini juga ikut dilakukan masyarakat Indonesia dengan mendaur ulang botol plastik menjadi barang baru yang bernilai jual.


Ririn Gusriya
1405112015
KTM'11


Senin, 28 April 2014

Sustainable Packaging

Zahrah Dhiya'ul Haq
Desain Interior | 1403111073

Burgerville USA
“Fresh – Local – Sustainable”



Burgerville USA adalah sebuah restoran fast food yang telah berdiri selama 50 tahun, memiliki 39 rantai unit dan beroperasi di barat daya Washington dan Oregon. Dengan tagline di atas, tak hanya dari segi penggunaan bahan-bahan lokal alami dan material kemasan, restoran ini juga mengusung desain yang menarik dan informatif dengan cerita singkat yang mengundang konsumen untuk sama-sama peduli terhadap lingkungan.










Menyadari bahwa salah satu kendaraan komunikasi terbaik dengan biaya yang paling efektif adalah kemasannya, perusahaan N2O merancang rangkaian lengkap kemasan warna-warni dan informatif yang tidak hanya menampilkan satwa liar asli dari Pacific Northwest, tetapi juga memungkinkan perusahaan ini untuk berbagi cerita mengenai praktek bisnis inovatif mereka dengan penggunaan stasiun pemilahan untuk daur ulang dan pengomposan, penggunaan angin dan sumber daya terbarukan lainnya di setiap restoran, serta transformasi penggunaan bahan bakar untuk kepentingan delivery service menggunakan biodiesel yang berasal dari minyak goreng yang telah digunakan.

Original source : http://www.thedieline.com/blog/2012/5/2/burgerville-sustainable-packaging.html

SUSTAINABLE DESIGN

Botol merupakan tempat penyimpanan air yang terbuat dari plastik, kaca/gelas, maupun aluminium. Kebanyakan orang yang mengonsumsi air minum berkemasan botol plastik ataupun botol gelas, setelah air dalam botol habis, orang-orang akan membuang botol tersebut dan pada akhirnya menjadi sampah yang berserakan dimana-mana. Sampah tersebut sebenernya tidak ramah lingkungan dan dapat mengotori lingkungan tempat tinggal kita. Akan tetapi pada zaman ini, telah banyak ide-ide cemerlang untuk menangani masalah botol yang menjadi sampah lingkungan. Botol-botol bekas dapat di daur ulang menjadi benda-benda ramah lingkungan yang layak pakai dan bermanfaat bagi orang-orang. Botol bekas yang dapat dijadikan sebagai furniture rumah, aksesoris rumah, akan tetapi adapula botol bekas yang dijadikan sebagai tempat tinggal yang ramah lingkungan. Misalnya rumah yang dibangun oleh Ridwan Kamil. Rumah yang di bangun oleh Ridwan Kamil ini terbuat dari botol-botol bekas berenergi. Ide membuat rumah dari botol ini didasari dari orang-orang yang sering mengkonsumsi air dalam kemasan botol, dan botol tersebut dibuang secara percmua dan pada akhirnya menjadi sampah. Dari situlah muncul sebuah ide untuk membuat rumah yang berbahan botol bekas. Botol-botol bekas yang ia gunakan sengaja di pasang di tempat yang sering dilalui sinar matahari, hal tersebut bertujuan untuk menangkap sinar matahari masuk ke dalam rumah. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga dapat menghemat energi dan mengurangi dampak pemanasan global.




Selain dijadikan sebagai rumah yang ramah lingkungan, botol bekas ini juga dapat dijadikan sebagai furniture rumah serta dekorasi rumah, seperti tempat tidur, kursi, meja, lampu, serta pot tanaman.






Adapula botol yang dijadikan sebagai lampu yang ramah lingkungan. Lampu tersebut berasal dari sinar matahari. Lampu botol ini diciptakan oleh Alfredo Moser asal Brasil yang merupakan seorang montir. Lampu botol plastik ini telah diberi nama dengan sebutan lampu moser. Lampu moser ini telah menerangi 140.000 rumah di Filipina. Hanya dengan menggunakan bahan botol plastik, air dan pemutih, botol ini dapat memancarkan cahaya yang mencapai 40 60 watt. Sungguh luar biasa ide kreatif ini yang dapat menghemat listrik dan ramah lingkungan, sehingga kita dapat mengaplikasikan botol-botol bekas ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi kebutuhan hidup.






sumber :





Rizka Anisa Fauziah
1403112075
Desain Interior 

Sustainbility/Ethichal Design; Pearls

Sustainbility/Ethichal Design; Pearls


Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan jaman di era sekarang ini. Oleh sebab itu, pemilihan serta penggunaan produk baik yang berbasis teknologi maupun lingkungan harus diterapkan secara cerdas oleh setiap individu manusia, karena dampaknya akan dirasakan saat ini, dikemudian hari hingga masa depan. Salah satu produk hasil alam yang dapat digunakan hingga waktu yang lama adalah mutiara/pearl. Kata Pearl berasal dari kata Latin "pirum" yang berarti "pear" yang mencerminkan bentuk permata. Struktur bulat berkilau halus memiliki kilau cemerlang, dengan berbagai gradasi, ditemukan di dalam cangkang moluska seperti tiram, kerang atau remis.
Hasil olahan mutiara dapat berupa berbagai macam bentuk aksesoris seperti kalung, cincin, gelang, liontin, chocker, anting, bros, pin dengan warna natural seperti; white, pink pearls, green, lilac, cream, grey, black, gold, dark akoya (blue or the other dark color).
Mutiara itu sendiri memiliki makna dan simbolisasi yang beragam
White: Symbol of Purity, Rose and Pink: Symbol of Love, Golden: Symbol of Wealth, Peacock Green: Symbol of Romance, Sapphire Blue: Symbol of Eternity, Black: Symbol of Dignity. 
(Ragam warna pada mutiara)

(Kualitas mutiara)

(Bentuk dari lama proses terbentuknya mutiara hingga bulat sempurna)

       Karena mutiara membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terbentuk dan memiliki beragam nilai makna dan simbolisasi dengan bentuk yang sederhana, maka harga dan perlakuan yang diberikan terhadap produk olahan dari mutiara tersebut sangatlah tinggi karena mutiara dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama dan melambangkan kemewahan serta loyalitas seseorang.
        Untuk membuat aksesoris mutiara bertahan sangat lama, pembersihana mutiara dilakukan dengan cara:
• Hanya menggunakan pembersih perhiasan berlabel aman untuk mutiara.
• Jangan gunakan pembersih ultrasonik.
• jangan bersihkan mutiara dengan uap.
• hindari kontak saat menggunakan mutiara dengan detergen, pemutih bubuk pembersih, baking soda, atau pembersih yang mengandung amoniak (seperti Windex).
• hindari penggunaan pasta gigi atau bahan abrasif lainnya untuk membersihkan mutiara.
• Jangan memakai mutiara ketika tali mereka basah, karena tali yang basah akan meregangkan tali (mulur) dan membawa kotoran yang sulit untuk dihilangkan.
• Jangan menggantung mutiara untuk dikeringkan.
• lepaskan perhiasan mutiara ketika menggunakan kosmetik, hair spray, dan parfum atau ketika mandi atau berenang. 

    
    Princess Diana Spencer, atau yang lebih dikenal dengan Lady Diana merupakan salah satu tokoh ikonik yang mempopulerkan penggunaan aksesoris yang terbuat dari mutiara. hal tersebut terlihat dari setiap aksesoris yang digunakan dalam kesehariannya.


Faradina Nurfitri H
1405110030
Fashion Forecasting

Suistainable Design - The Alfa ( Karyna chyntia agustine - 1405100004 )




Sepeda memang merupakan alat transportasi ramah lingkungan, Namun inovasi dari seorang desainer kreatif bisa membuat sepeda semakin lebih ramah lingkungan lagi. Inilah sepeda dari bahan kardus daur ulang (cardboard)
Sepeda ini dirancang dan dibuat oleh seorang seniman yang juga desainer kreatif bernama Izhar Gafni. Sepintas, sepeda yang terbuat dari kardus ini tampaknya menunjukkan suatu seni dan proyek kerajinan atau seni instalasi yang terinspirasi oleh sustainable product.

Untuk tahap perancangan dan penyempurnaan, pria asal Israel ini membutuhkan waktu sekitar tiga tahun hingga akhirnya bisa digunakan.
Sepeda kardus yang kemudian diberi nama 'The Alfa’ mempunyai bobot 9 kilogram, namun mampu membawa beban seberat 220 kilogram.
Seperti dikutip dari Dailymail, biaya pembuatan sepeda berbahan material daur ulang yang diklaim tahan air ini pun terbilang murah. Gafni cukup mengeluarkan biaya sekitar 10 (Rp154 ribu) untuk pembuatan satu unit The Alfa. Bahkan untuk sepeda versi anak-anak yang memiliki berat 3,5 kilogram, hanya membutuhkan ongkos pembuatan sekitar 5 (Rp77 ribu). 

Ide pembuatan sepeda unik ini bermula ketika Gafni melihat kano yang terbuat dari cardboard, lalu ia mengatakan kepada temannya yang pecinta sepeda bahwa ia akan membuat sepeda dari bahan yang sama. Namun ide tersebut dirasa mustahil oleh temannya, tapi Gafni tetap berusaha merealisasikannya.

Karyna chyntia agustine  - 1405100004