Senin, 12 Mei 2014

Slow culture – sensasi surat menyurat

Fenomena mudahnya komunikasi di era ini membuat komunikasi menggunakan surat sudah dilupakan. Komunikasi saat ini sangat mudah, cepat, dan instan seperti telfon, sms, line, bbm, whatsapp, skype, dll. Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan kemudahan yang banyak menguntungkan ini, namun jika kita kembali pada era 90an dan sebelumnya, mendapatkan sebuah surat mempunyai sensasi tersendiri. Tidak hanya saat mendapatkan dan membacanya namun juga saat membuat surat tersebut. Untuk itu saya berpikiran untuk membuat sebuah konsep yang mengembalikan sensasi surat menyurat minimal untuk momen tertentu, seperti misalnya surat untuk mengucapkan selamat ulang tahun, selamat menikah, selamat anniversary, dll.

Konsep ini adalah menyedikan sebuah tempat yang sangat homey, dimana disediakan tempat tertutup yang bersifat pribadi, karena membuat surat adalah kegiatan pribadi. Diruang tertutup tersebut disediakan tempat untuk membuat kopi, teh atau coklat dan juga berbagai cemilan untuk menemani saat membuat surat, pengunjung menyiapkan berbagai cemilannya sendiri tanpa dilayani. Diruangan disediakan sofa, meja dan kursi, dan juga karpet yang nyaman untuk tempat membuat surat. Setelah selesai membuat surat, diluar ruangan telah disediakan kantor pos yang siap untuk mengirimkan surat pengunjung sesuai dengan tanggal dan lokasi yang diinginkan. Begitulah konsep dari ide saya.






Nurul Ainul Fathimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar