Senin, 12 Mei 2014

Slow Culture Concept



Sebagaian besar masyarakat indonesia pasti memiliki atau bahkan berlangganan koran atau majalah, setiap harinya jutaan lembar kertas koran dan majalah diburu banyak orang untuk sekedar membaca info dan berita-berita terbaru yang ada.

Namun setelah koran dan majalah tersebut dibaca, bagaimana nasibnya? Tentu tumpukan demi tumpukan koran dan majalah bekas tersebut akan semakin membanyak bukan?

Dirumah saya sendiri terdapat banyak sekali tumpukan koran dan majalah bekas, hal yang selalu dilakukan oleh ibu saya ketika tumpukan koran serta majalah tersebut semakin meninggi adalah dengan memberikannya kepada pedagang sayur sekitar rumah yang nantinya hanya dijadikan sebagai pembungkus cabai atau tomat, mungkin.


Melihat fenomena tersebut saya berkeinginan untuk mendaur ulang kertas bekas tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki fungsi dan bahkan bernilai jual. Ide ini mungkin bukan hal baru, banyak komunitas sadar lingkungan yang telah melakukan gerakan semacam ini namun kurang mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas. Karena itu saya mempunyai sebuah keinginan untuk membuat sebuah tempat bermain khusus anak-anak, dimana tempat tersebut menaungi mereka untuk berkreasi sesuka hati membuat sebuah produk yang dihasilkan dari limbah koran dan majalah.



Ditempat tersebut, setiap anak diajarkan untuk memproses kembali bagaiman agar lembaran koran dan majalah bekas menjadi sebuah produk yang dapat di fungsikan kembali. Selain itu setiap anak diajak untuk menggali kreatifitas mereka dalam mendaur koran dan majalah bekas yang terlihgat nyata bentuk aslinya, tanpa perlu melalui banyak proses seperti dijadikan bubur kertas dulu atau di beri campuran zat-zat kimia, dll. 




Ririn Gusriya
1405112015
KTM'11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar