SLOW ARCHITECTURE

Slow Architecture

Slow Architecture adalah istilah ini muncul dari gerakan Slow Food dari pertengahan 1980-an . Slow Architecture umumnya arsitektur yang dibuat secara bertahap dan menggunakan bahan-bahan organik , sebagai lawan membangun dengan cepat untuk jangka pendek. Hal ini sering dikombinasikan dengan pendekatan ekologi , lingkungan yang berkelanjutan . Slow Architecture  juga bisa ditafsirkan secara berarti arsitektur yang telah mengambil waktu yang sangat lama untuk membangun , misalnya Sagrada Familia , di Barcelona , dan Slow Architecture memerlukan pertimbangan yang cermat . 

Sagrada Familia adalah sebuah gereja Katolik Roma yang dirancang oleh arsitek Antoni Gaudi (1852 - 1926) . Gereja tersebut  , menggabungkan gaya Gothic dengan lengkungan bentuk Art Nouveau.

Material yang digunakan menggunakan bahan lebih tua bernoda dan lapuk . dan disetiap sudut gereja tersebut masing-masing dari fasade memiliki artinya masing-masing. Seperti salah satu fasadenya adalah , tiga serambi bertiang dipisahkan oleh dua kolom besar , dan di dasar masing-masing terletak kura-kura atau kura-kura (satu untuk mewakili tanah dan laut lainnya , masing-masing adalah simbol waktu sebagai sesuatu yang diatur dalam batu dan tidak dapat diubah ) . Berbeda dengan tokoh-tokoh kura-kura dan simbolisme mereka , dua bunglon dapat ditemukan di kedua sisi façade , dan adalah simbol perubahan . Dan ada juga yang menggunakan material tulang-tulang. 

Pada dasarnya tidak ada permukaan interior yang datar, ornamen yang komprehensif dan kaya , yang terdiri sebagian besar dari bentuk-bentuk abstrak yang menggabungkan kurva halus dan poin bergerigi . Bahkan detail pekerjaan - tingkat seperti pagar besi untuk balkon dan tangga penuh.

Jadi Bangunan Segrada Familia dalam setiap ornament dan detailnya menggunakan bahan-bahan organik dengan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembangunannya, dan disetiap ornament dan detailnya mempunyai arti tersendiri.

Nama : Efianna Boru L

NIM : 1403110066

Prodi : Desain Interior