Analisa Film HER
Teknologi :

Suatu hari, ia membeli sistem operasi OS1 buatan Element Software yang baru saja dirilis. ”Bukan sistem operasi biasa. Tapi sebuah kesadaran,” begitulah tagline OS1. Sepulang kerja sebagai penulis surat di HandwrittenLetters.com, Theodore lantas menginstal OS tersebut di komputernya. Setelah itu, OS tersebut memperkenalkan diri sebagai Samantha. Sekilas Samantha tidak berbeda dengan ”asisten suara” seperti Siri. Tapi, ternyata Samantha bukan sekadar softwarekecerdasaan buatan.
Sistem operasi tersebut bisa berbicara dan berdialog dengan luwes. Bahkan, Samantha diprogram untuk bisa memiliki emosi, perasaan, pikiran, bahkan intuisi. Samantha bisa belajar dari interaksinya dengan si pemilik OS (dalam hal ini Theodore). Samantha membacakan dan menyortiremailTheodore hingga menggubah lagu. Dampaknya, Theodore yang mulanya hanya iseng membeli OS1, terkesan dengan kepribadian Samantha yang hangat, humoris, dan ramah. Mereka mengobrol panjang lebar soal kehidupan hingga pekerjaan. Walau hanya bisa saling berkomunikasi melalui earpiecelewat smartphone,Samantha membuat Theodore kembali bersemangat.
Cultural :
Lebih
modern,dalam hal tersebut sudah mencerminkan gaya hidup 50-60 tahun yang akan
datang.Dimana teknologi sudah berkembang pesat sehingga manusia dimudahkan
untuk melakukan hal-hal kecil seperti membuat surat,mengirim e-mail, dan
menyusun jadwal kesehariannya hanya oleh sistem komputer.Dalam film ini berbanding
terbalik dengan hal fashionnya karena menggunakan style 60an-70 (retro)
Behavior :

Plausible :

Implausible :
Hal yang
tidak mungkin terjadi dalam film ini kedalam kehidupan nyata di masa depan
adalah sebuah interaksi yang intim dengan sebuah oprating system atau sistem
komputer karena hal itu buatan manusia
Karyna Chyntia
Agustine
1405100004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar