Analisa Film HER
Teknologi :
Film ”Her” arahan Spike Jonze membuka imajinasi
bagaimana jika komputer di masa depan memiliki semua sifat manusia, seperti
akal, perasaan, ambisi, hingga intuisi. Theodore Twombly adalah pria berhati
sensitif yang akan bercerai dengan istrinya.
Suatu hari, ia membeli sistem operasi OS1 buatan Element Software yang baru saja dirilis. ”Bukan sistem operasi biasa. Tapi sebuah kesadaran,” begitulah tagline OS1. Sepulang kerja sebagai penulis surat di HandwrittenLetters.com, Theodore lantas menginstal OS tersebut di komputernya. Setelah itu, OS tersebut memperkenalkan diri sebagai Samantha. Sekilas Samantha tidak berbeda dengan ”asisten suara” seperti Siri. Tapi, ternyata Samantha bukan sekadar softwarekecerdasaan buatan.
Sistem operasi tersebut bisa berbicara dan berdialog dengan luwes. Bahkan, Samantha diprogram untuk bisa memiliki emosi, perasaan, pikiran, bahkan intuisi. Samantha bisa belajar dari interaksinya dengan si pemilik OS (dalam hal ini Theodore). Samantha membacakan dan menyortiremailTheodore hingga menggubah lagu. Dampaknya, Theodore yang mulanya hanya iseng membeli OS1, terkesan dengan kepribadian Samantha yang hangat, humoris, dan ramah. Mereka mengobrol panjang lebar soal kehidupan hingga pekerjaan. Walau hanya bisa saling berkomunikasi melalui earpiecelewat smartphone,Samantha membuat Theodore kembali bersemangat.
Suatu hari, ia membeli sistem operasi OS1 buatan Element Software yang baru saja dirilis. ”Bukan sistem operasi biasa. Tapi sebuah kesadaran,” begitulah tagline OS1. Sepulang kerja sebagai penulis surat di HandwrittenLetters.com, Theodore lantas menginstal OS tersebut di komputernya. Setelah itu, OS tersebut memperkenalkan diri sebagai Samantha. Sekilas Samantha tidak berbeda dengan ”asisten suara” seperti Siri. Tapi, ternyata Samantha bukan sekadar softwarekecerdasaan buatan.
Sistem operasi tersebut bisa berbicara dan berdialog dengan luwes. Bahkan, Samantha diprogram untuk bisa memiliki emosi, perasaan, pikiran, bahkan intuisi. Samantha bisa belajar dari interaksinya dengan si pemilik OS (dalam hal ini Theodore). Samantha membacakan dan menyortiremailTheodore hingga menggubah lagu. Dampaknya, Theodore yang mulanya hanya iseng membeli OS1, terkesan dengan kepribadian Samantha yang hangat, humoris, dan ramah. Mereka mengobrol panjang lebar soal kehidupan hingga pekerjaan. Walau hanya bisa saling berkomunikasi melalui earpiecelewat smartphone,Samantha membuat Theodore kembali bersemangat.
Cultural :
Lebih
modern,dalam hal tersebut sudah mencerminkan gaya hidup 50-60 tahun yang akan
datang.Dimana teknologi sudah berkembang pesat sehingga manusia dimudahkan
untuk melakukan hal-hal kecil seperti membuat surat,mengirim e-mail, dan
menyusun jadwal kesehariannya hanya oleh sistem komputer.Dalam film ini berbanding
terbalik dengan hal fashionnya karena menggunakan style 60an-70 (retro)
Behavior :
banyak tentang dinamika hubungan personal antar satu
orang dengan orang lain. Sudah cukupkah kita terhubung melalui kecocokan pikiran
dan karakteristik semata, Bagaimana jika ternyata pembentukan satu koneksi yang
berdasaran kenyamanan adalah pelarian semata, Atau bagaimana jika hubungan yang
kita rasa dan kira sebagai suatu kebenaran hanyalah satu bagian dari kenyataan
yang jauh lebih kompleks, Di balik humor, keabsurdan dan ceritanya yang
menyentuh dan hangat, HER menyimpan banyak pertanyaan fundamental tentang
kerumitan hubungan antar manusia, terutama dalam semangat zaman yang kita
sekarang sedang alami.
Plausible :
Stephen Wolfram, pencipta teknologi kecerdasan buatan Wolfram
Alpha yang salah satunya digunakan oleh Siri di iPhone mengatakan, apa yang
terjadi di film tersebut bukanlah imajinasi. Namun sangat mungkin terjadi.
Bahkan, bisa terjadi lebih cepat dari yang dibayangkan. ”Yang paling menantang
bukan mekanik untuk membuat Artificial Inteligent (AI) itu bekerja. Tapi,
bagaimana membuat sebuah produk yang berarti,” katanya. Menurut Wolfram, di
masa depan AI mungkin tidak akan seperti Samantha yang bertindak sebagai
asisten, teman, kekasih, hingga pencipta lagu sekaligus.
Implausible :
Hal yang
tidak mungkin terjadi dalam film ini kedalam kehidupan nyata di masa depan
adalah sebuah interaksi yang intim dengan sebuah oprating system atau sistem
komputer karena hal itu buatan manusia
Karyna Chyntia
Agustine
1405100004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar