“Her” merupakan sebuah film bergenre romantic-comedy yang
distrudarai oleh Spike Jonez. Sebuah kisah kompleks tetang Theodore Twombly,
seorang pekerja jasa penulis surat pribadi yang terjebak dalam hubungan dengan
operating system (OS) miliknya. Dalam film
ini digambarkan sebuah sindiran akan masa depan dengan kemajuan teknologi yang
berlatarkan kota Los Angles. Selain itu, Spike Jonez seakan-akan dapat membaca
trend dengan menggunakan pengulangan gaya 60-an pada filmnya. Kota Los Angles
yang bersinar dengan efek-efek lens flare, bermacam-macam orang berjalan
menggunakan fesyen khas tahun 60an yaitu high-waisted slacks yang
diceritakan sedang trend diera itu. Difilm tersebut sangat jarang terlihat orang-orang
berjalan berdua ataupun duduk bersebelahan dan saling ngobrol, mereka berjalan
sendiri dan sibuk dengan samrtphonenya.
Imajinasi Spike Jonez mengantarkan penonton pada masa depan
dimana terjadi pengembangan teknologi Siri pada Apple. Dimana seseorang tidak
lagi harus menekan tombol atau menggeser jari pada layar smartphonenya untuk
mengoprasikan menu didalamnya. Dihubungkan dengan smartphone headset menggunakan
earpiece yang tidak memerlukan kabel penghubung dengan smartphone, membaca dan
membalas email dapat dilakukan dengan satu perintah suara.Terlihat pada film
tersebut teknologi Siri berkembang dalam OS komputer luncuran
terbaru yang terinegrasi dengan smarthphone dan video game. Dalam OS tersebut
terdapat hyper-sophisticated artificial intelligence dengan suara
perempuan yang bernama Samantha. Samantha merupakan sosok perempuan dalam
sistem siri OS yang dapat mengatur kehidupan Theodore seperti memilah email-email penting, memberikan
nasehat, hingga mengatur tanggal kencan. Sosok Samantha dapat disamakan dengan
seseorang yang dapat dihubungi dan diajak ngobrol kapanpun tentang apapun dan
dimanapun dengan menggunakan jasa telepon. Seringnya frekuensi mereka
berkomunikasi, Theodore jatuh hati pada sosok Smantha yang dia sadari hanyalah
makhluk artifisial yang berkembang berdasarkan impuls yang dia terima dari emosi,
perilaku, dan pemikiran Theodore.
Dalam film “Her” ini terlihat akan proyeksi masa depan
melalui trobosan baru dalam smart OS. Smart OS ini akan
memudahkan seseorang dalam mendapatkan informasi. Bahkan mungkin tidak hanya
dalam hal informasi saja yang dimudahkan, tetapi bisa saja smart OS ini akan
memudahkan hidup seseorang. Seperti contohnya saat Samantha mengumpulkan
tulisan-tulisan surat Theodore dan dengan sendirinya mengirimkan tulisan itu
kesebuah penerbit tanpa perintah Theodore. Selain itu, Samantha dapat
memeberikan pendapat saat Theodore terjebak dalam permainan video game. Selebihnya,
siri pada smart OS ini dapat menjadi teman artifisial, yang dapat menemani
kapanpun dan dimanapun dalam bentuk suara. Hanya dengan menggunakan kamera
depan/belakang smarthphone dan earpice, ia dapat diajak ngbobrol
apasaja, bahkan dapat memeberikan pendapat dan memberikan informasi yang kita
tidak tahu tanpa perintah.
Kemajuan-kemajuan dalam teknologi smartphone dan smart OS
ini akan memunculkan fenomena baru seperti yang digambarkan pada film “Her”,
salah satunya yaitu the new way for dating. Bagi sebagian orang yang bernasib
sama dengan Theodore, teknologi siri seperti itu dapat merebut hati seseorang
yang kesepian, yang butuh perhatian dan mungkin memiliki sedikit taruma
berhubungan dengan orang lain. Bagaimana tidak, siri pada smart OS tersebut selalu
berkembang dan berkembang, memiliki
kepintaran dan intuisi seperti halnya seorang manusia. Selain itu, kemajuan teknologi
smartphone dengan dual kamera back and front disertai earpiece, memudahkan bagi
pasangan yang berjarak jauh untuk berkencan tanpa harus bertatap muka (mirip
dengan sistem skype, face time atau video call).
Namun hal tersebut akan menimbulkan perilaku yang kurang
baik juga bagi kehidupan manusia. Seperti contoh yang terdapat pada fim “Her”,
orang-orang berjalan sendiri-sendiri sibuk berbicara dengan smartphonenya. Seakan-akan
mereka yang bertemu dijalanan menjadi sangat jauh karena tidak saling
berineraksi. Selain itu dengan smart OS yang dapat diintegrasikan dengan
smartphone dan video game, menjadikan seseorang asik dengan dunianya sendiri
tanpa peduli dengan lingkungan luar. Olehkarena itu kemajuan smartphone dan
smart OS tersebut banyak melahirkan individu-individu ansos yang autis dan
apatis. Dan yang paling fatal bisa saja hubungan antara manusia dan siri akan terjadi seperti kisah Theodore dan Samantha, yang menyebabkan un-normal realtionship yang bisa saja menyebabkan kegilaan seseorang.
Source:
Ahda Yunia Sekar F
1405114002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar