How’s the
technology and behavior ?
Kehidupan
yang ditampilkan dalam film HER ini cukup menarik dan berbeda dari beberapa
film bertema future lainnya. Karena sekilas tidak terlalu banyak perubahan dari
segi interior dan beberapa rutinitas kehidupan. Teknologi yang paling
ditonjolkan disini adalah bagaimana para karakter mengoperasikan gadget seperti
computer pc dan hanphone dengan menggunakan bahasa verbal atau suara mereka. Seperti
saat Theodore mendikte sebuah surat ke komputer yang otomatis mencatat
kata-kata yang ia ucapkan. Begitu pula dengan pengoperasian handphone yang
dapat dengan mudah dikendalikan melalui suara kita, seperti mengganti lagu,
mengirimkan pesan, dan membacakan email atau surat kabar. Dari sini sudah
terlihat tingkah laku karakter yang lebih individual karena sibuk berinteraksi
dengan gadget masing-masing.
Lalu
muncullah sebuah program bernama OS1 (operation system)yang berfungsi layaknya
asisten pribadi yang juga mempunyai intuisi dan perasaan seperti manusia pada
umumnya. Program ini menamakan dirinya Samantha yang akhirnya mengisi hari-hari
Theodore sehingga membuat ia berimajinasi dan jatuh cinta pada OS1 ini dan
melakukan hal-hal yang menjadikan program ini seperti manusia. Hingga akhirnya
Theodore patah hati karena ia tidak menyadari bahwa Samantha adalah program computer
yang juga melayani orang lain di berbagai belahan dunia. Selain teknologi
komunikasi, ada juga games yang menggunakan kinetic atau gerak tubuh serta
suara dengan tampilan berupa proyektor 3 dimensi yang membuat game ini terlihat
lebih nyata.
Is it possible in the future ?
Menurut
saya di film HER ini ada beberapa hal yang mungkin saja terjadi di masa depan
seperti pengoperasian gadget seperti handphone dan komputer menggunakan suara
atau bahasa verbal, karena saat sekarang pun google sudah mengeluarkan aplikasi
voice recognize di android dan apple yang juga tidak menutup kemungkinan
aplikasi lain akan mengeluarkan teknologi serupa. Dan dengan adanya teknologi
voice recognize tersebut, masyarakat modern akan lebih individualis dan kurang
peka terhadap sekitar karena lebih focus pada gadget masing-masing. Hal tersebut
sudah bisa dilihat tanda-tandanya saat ini. Selain itu games juga memungkinkan
untuk dioperasikan dengan kinetic seperti yang dikeluarkan Xbox, dan seiring
dengan berkembangnya teknologi saat ini pasti akan muncul bentuk 3D nya.
Yang
menurut saya tidak memungkinkan untuk terjadi di masa depan adalah sebuah
program yang memiliki intuisi atau perasaan layaknya manusia pada umumnya. Karena
perasaan tersebut hanya dimiliki manusia yang merupakan pemberian Tuhan sehingga
tidak mungkin seseorang membuat sebuah program dengan menanamkan intuisi di
dalamnya seperti halnya Samantha tersebut.
Adinda Sofiana Wim
1405110001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar